PENDAHULUAN
Setiap orang khususnya lulusan pertanian pernah bertanya “dimana dan pekerjaan apa nantinya saya dapatkan setelah lulus kuliah?”. Tentunya setiap manusia menginginkan pekerjaan yang menjanjikan kehidupannya. Banyak para sarjana berpikir dan menginginkan bekerja di instansi Negara, contoh salah satu adalah Pegawai Negeri Sipil atau PNS. Tercatat jumlah pelamar CPNS 2018 yang dilaporkan oleh Badan Kepegawaian Negara atau BKN mencapai 3.627.981 orang diseluruh Indonesia sedangkan kuota yang diterima setiap formasi kabupaten/kota adalah 238.015 orang. Angka ini mengartikan hanya 6,5% diterima dari jumlah pelamar yang sudah terverifikasi.
Banyak sarjana pertanian tidak menyadari bahwa menjadi entrepreneur sangat menjanjikan kariernya. Entrepreneur adalah seseorang yang berkemampuan dan ingin melakukan perubahan aspek ekonomi yang ingin dicapai, dengan melakukan ide, gagasan, serta inovasi yang dapat menambah nilai suatu barang, sehingga nilai ekonomisnya bertambah dengan memanfaatkan kreativitas dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Menurut Wikipedia entrepreneur adalah wirausahawan yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya. Entrepreneurship berbeda dengan entrepreneur, entrepreneurship adalah proses kegiatan kreativitas dan inovasi menciptakan perubahan dengan memanfaatkan peluang dan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain serta memenangkan persaingan.
Pertanian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perkebunan, persawahan, kehutanan, perikanan, peternakan, dilakukan guna mengambil hasil yang dapat diperjual belikan ataupun sebagai sumber kelanjutan hidup manusia. Sedangkan menurut Mubyarto (1995), pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat atau pertanian dalam arti sempit disebut perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar), kehutanan, peternakan, dan perikanan (dalam perikanan dikenal pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Pertanian memiliki output yaitu hasil pertanian, perlu diketahui masih banyak orang yang tidak dapat menambah nilai hasil pertanian, supaya dapat menambah nilai ekonomis. Hasil pertanian adalah besaran yang menggambarkan banyaknya produk panen usaha tani yang diperoleh dalam satu luasan lahan satu siklus produksi.
PEMBAHASAN
Memiliki usaha dibidang pertanian adalah suatu investasi panjang, mengingat Negara Indonesia dikenal dengan negara agraris, dimana pertanian sangat berperan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 bahwa Indonesia memiliki lahan pertanian mencapai 7,1 juta hektare. Hal ini disampaikan oleh Suharyanto (30/10/2018) selaku kepala BPS negara RI 2018. Luas lahan pertanian pastinya sangat mendukung jika mengambil bidang wirausaha atau entrepreneur. Karena cakupan pertanian sangat luas, maka akan dijelaskan entrepreneur pertanian secara umum yaitu mulai dari kehutanan, perikanan, peternakan.
<script data-ad-client="ca-pub-2875778756722067" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
a. Entrepreneur di Bidang Kehutanan.
Direktorat jenderal planologi kehutanan dan tata lingkungan, kementerian lingkungan hidup dan kehutanan merilis laporan dalam publikasi statistik kementerian lingkungan hidup dan kehutanan 2015, bahwa luas total hutan di Indonesia 128 juta hektare. Tetapi perlu diketahui bahwa hutan yang dapat dikelola atau diproduksi seluas 29,3 juta hektare. Hasil hutan Indonesia yang dapat dikelola contohnya adalah kayu jati, kayu ulin, kayu albha, kayu sengon, kayu meranti, rotan, damar, bambu, minyak kayu putih, kapur barus. Menjadi entrepreneur dibidang kehutanan sangat membuka lebar peluang usaha. Namun para sarjana pertanian Indonesia melepaskan hal itu, bagaimana tidak? Banyak di Indonesia sekarang ini warga negara asing membuka usaha mebel, sedangkan masyrakat menjadi karyawan. Industri mebel sudah mendunia apalagi jika seorang entrepreneur tersebut memiliki rekan kerja diluar negeri. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam sambutan pembukaan IFEX menyebut “nilai ekspor
mebel mencapai US$1,69 miliar atau naik sebesar 4% dibanding 2017 yang senilai US$1,63 miliar”. Sementara, di 2016 nilai ekspor capai US$1,60 miliar.
b. Entrepreneur di Bidang Perikanan
Siapa yang tidak kenal Indonesia karena hasil lautnya yang sangat melimpah. Luas laut Indonesia menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah 3,25 juta Km2. Seorang entrepreneur Indonesia tidak perlu memiliki perahu untuk menangkap ikan, akan tetapi entrepreneur hanya menyiapkan biaya untuk operasi mulai dari penangkapan ikan yang akan diolah menjadi produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Perlu di ingat bahwa entrepreneur tidak hanya untuk operasi begitu saja namun khalayaknya semua hasil laut yaitu ikan akan dijadikan sebuah produk yang multi guna dan memiliki nilai ekonomis lebih. Salah satu contoh yang dapat ditiru adalah tulang ikan salmon dapat dijadikan tepung, kandungan tepung tersebut tidak kalah dengan produk unggulan lainnya, karena pada dasarnya bahan baku produk tepung tersebut adalah tulang ikan salmon.
c. Entrepreneur di Bidang Peternakan
Siapa yang menyangka bahwa dari peternakan bias menjadi pengusaha hebat atau entrepreneur terkenal. Contoh salah satu nama pengusaha peternakan yang sukses di Indonesia adalah Nisin Sunito yang memiliki peternakan sapi. Dia lahir dari latar belakang pengusaha Pangkalan Bun Kalimantan Tengah. Pengusaha peternakan tidak hanya ternak, pengusaha tersebut dapat membuka rumah makan dengan bahan baku lauk dari hasil peternakannya. Usaha yang dibuka menjadi dua sumber keuangan seorang entrepreneur peternakan. Hewan hasil ternak akan mengalami harga yang tinggi diwaktu tertentu, namun bias juga anjlok. Entrepreneur penting memiliki kerja sama dengan luar negeri, agar peternakannya dapat diekspor keluar negeri, jika di Indonesia mengalami harga yang anjlok.
Manfaat entrepreneur khususnya di bidang pertanian sangat banyak yaitu: a). Menciptakan lapangan kerja. Kebanggaan seorang entrepreneur adalah menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Bagaimana tidak, Indonesia masih memiliki banyak pengangguran hal ini juga dipengaruhi oleh pengusaha masih banyak dari negara lain. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2020 yaitu 4,99 %. b). Menentukan penghasilan sendiri, karena pemimpin utama dari usaha kita adalah diri sendiri maka yang memanajemen adalah diri sendiri dan juga membuat peraturan. c). Mengembangkan potensi diri, potensi sebagai pemimpin dan berani mengambil resiko adalah keseharian seorang entrepreneur.
Mengubah pola pikir menjadi entrepreneur pertanian yaitu dengan cara:
1. Membentuk komunitas wirausahawan, komunitas yang dibentuk mempunyai visi dan misi agar tujuan dari komunitas tersebut tidak melenceng. Selain itu aksi lebih banyak daripada diam. Apalagi pembentukan komunitas dilakukan sejak mahasiswa.
2. Penyuluhan terhadap masyarakat, khususnya para petani tidak terfokus untuk menggarap sawah diperkebunan, akan tetapi mengambil peluang sampingan sebagai entrepreneur. Penyuluhan dilakukan oleh konselor pertanian.
3. Membekali calon para wirausahawan dengan pengetahuan dan teknologi. Bagaimanapun seorang entrepreneur harus mampu bersaing di bidang teknologi, karena sekarang para pengusaha melakukan transaksi dan lainnya dengan teknologi.
KESIMPULAN Dengan demikian entrepreneur pertanian sangat menjanjikan bila dipandang secara positif dan luas. Indonesia memiliki segudang kekayaan pertanian mulai dari kehutanan, perikanan, peternakan. Warga Negara asing masih banyak menguasai usaha Indonesia, itulah yang menyebabkan harus dilakukannya penggertakan terhadap kaum millennial, supaya memandang pertanian Indonesia secara luas dan memanfaatkannya sebagai usaha yang sukses.
DAFTAR PUSTAKA
Mubyarto. 1995. Pengertian Pertanian: Usaha Tani Berkelanjutan. Jakarta: Bina Grafika
Komentar
Posting Komentar