Postingan

Menampilkan postingan dengan label Reaksi interesterefikasi margarin

Fakta Menarik Kelapa Sawit Indonesia

Industri perkebunan kelapa sawit nasional telah lebih dari satu abad dan terus menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan. Tidak hanya pada subsistem agribisnis hulu, industri perkebunan kelapa sawit di sektor hilir terus melejit dengan menghasilkan berbagai inovasi-inovasi produk sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat nasional dan global. Hampir semua produk-produk jadi yang dipasarkan di ritel modern berasal dari olahan minyak kelapa sawit. Bahkan saat ini, pemerintah tengah mempersiapkan operasionalisasi pengolahan minyak sawit menjadi sumber bahan bakar nabati yang ramah lingkungan ( green energy ). Secara global, Indonesia berhasil mendapatkan julukan sebagai Raja Minyak Sawit dunia setelah mengalahkan posisi Malaysia sejak tahun 2006 silam. Melansir laman  The Palm Scribe , berikut 10 fakta-fakta menarik terkait industri perkebunan kelapa sawit Indonesia: 1. Indonesia dan Malaysia merupakan penguasa pangsa pasar minyak kelapa sawit dengan kontribusi sebesar 85 perse

Interesterifikasi Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) Dan Palm Kornel Oil (PKO) Sebagai Pengganti Mentega Cokelat Dengan Menggunakan Katalis Natrium Methoksida

Gambar
        Pada pembuatan margarin sangat dibutuhkan reaksi interesterifikasi, reaksi interesterifikasi merupakan reaksi pengaturan kembali ikatan ester. Setiap pembuatan margarin ataupun mentega pasti melewati tahap pereaksian interesterifikasi. Sebelum jauh mengenal reaksi interesterifikasi, apakah kamu tahu apa itu margarin? Dan apakah mentega itu? Selanjutnya akan dijelaskan satu demi satu sampai reaksi interesterifikasi.         Margarin adalah zat aditif pengemulsi pengganti mentega biatan yang terbuat dari minyak nabati dan tambahan unsur hydrogen. Sedangkan mentega adalah makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim yang dapat langung dari susu, berbeda dengan margarin mentega tidak memiliki bahan tambahan seperti hydrogen.         Pada umumnya margarin banyak dikonsumsi oleh eropa, margarin digunakan untuk olesan kue-kuean, akan tetapi dewasa ini margarin juga sudah banyak digunakan atau dikonsumsi di Indonesia ataupun asia. Karena permintaan pasar semakin meningkat